Kisah rakyat yang berasal dari Jawa Timur, Ande Ande Lumut dan Klenting Kuning. Awalnya sebelum menyatu menjadi negara atas nama Indonesia, daerah Nusantara pernah berada di atas kekuasaan sejumlah kerajaan besar bercorak Hindu-Buddha. Di daerah Jawa Timur contohnya, berada di atas kekuasaan Kerajaan Kediri dan juga Kerajaan Jenggala. Kedua Kerajaan ini mempunyai hubungan yang sangat kuat, karenanya berasal dari Kerajaan yang sama yaitu Kerajaan Kahuripan. Akan tetapi untuk menjauh dari perselisihan diantara calon pewaris, Raja Airlangga menyatakan bahwa akan membagi wilayah kekuasaannya tersebut menjadi dua. Di tahun 1045, ada salah satu kerajaan yang di beri nama Kediri, dan ada yang satu nya di beri nama Kerajaan Jenggala. Pembatas dari kerajaan ini adalah, Gunung Kawi dan juga Sungai Brantas. Berdasarkan dari daerah ini, awal kisah Ande Ande Lumut hadir. Mengisahkan sepasang laki laki dan perempuan, yang bernama Pangeran Raden Panji Asmarabangun dari kerajaan Jenggala dan Putri Dewi Sekartaji dari kerajaan Kediri.
KISAH DARI ANDE ANDE LUMUT
Awalnya sebelum Raja Airlangga meninggal, ia memberi pesan agar Kerajaan Kediri dan Jenggala tidak akan melakukan perang di kemudian hari. Akhirnya mereka memutuskan untuk menyatukan dua kerajaan tersebut, dengan cara menikahkan Panji Asmarabangun yaitu putra dari Raja Jenggala dan Dewi Sekartaji putri dari Raja Kediri. Dewi Sekartaji terkenal dengan paras yang cantik, dan mempunyai budi pekerti luhur. Kecantikannya yang mampu menarik perhatian kesatria, dan pangeran dimana Panji Asmarabangun salah satunya. Pada suatu hari kerajaan Jenggala, mendapat penyerangan dari musuh. Penyerangan tersebut tidak bisa dihindari, dan Dewi merasa takut ia pun memutuskan untuk bersembunyi. Akhirnya di tengah perjalanan, ia bersembunyi suatu rumah kecil yang jauh dari kerajaan Jenggala. Ada seorang ibu yang membiarkannya tinggal di rumah tersebut, bersama 3 anaknya. Anaknya tersebut bernama klenting merah, klenting hijau dan klenting biru. Kemudian Dewi Sekartaji diangkat menjadi anaknya, dan diberi nama klenting kuning.
Ia menjalani hidup yang tidak mudah, karena sering diperintah oleh saudara angkatnya. Dirinya selalu mengerjakan pekerjaan rumah mulai dari memasak, mencuci hingga membersihkan setiap bagian rumah. Di sisi lain pangeran Panji berhasil mengalahkan musuh, akan tetapi ia kehilangan istrinya yang meninggalkan istana dan tidak diketahui keberadaannya. Panji memerintahkan beberapa pasukan untuk mencari keberadaan Dewi, dan salah satu dari pasukannya melihat wanita yang mirip dengan Dewi di sebuah desa terpencil. Dan akhirnya Panji memutuskan untuk tinggal di desa, yang berseberangan dengan tempat tinggal Dewi Sekartaji. Panji tinggal di rumah nenek tua bernama Mbok Randa, dan menjadi anak angkatnya dengan nama Ande Ande Lumut. Ia melakukan sayembara, untuk menemukan istrinya karena ia sangat tampan makanya banyak wanita yang mengikuti sayembara tersebut untuk melamarnya.
KELANJUTAN CERITA…
Keluarga klenting kuning juga mendengar tentang hal ini, dan ibunya menyuruh mereka untuk ikut dalam sayembara itu. Semua anak nya pergi kecuali klenting kuning, karena dihalangi oleh kakak angkatnya dan disuruh untuk mencuci pakaian. Pada saat sedang mencuci, ia didatangi oleh seekor bangau, dan memberinya sebuah cambuk untuk bisa menyusul kakak angkatnya dan bisa bertemu dengan Panji suaminya. Di samping itu ketiga kakak nya sudah sampai ditepi sungai, dan melihat sosok kepiting raksasa yang bernama Yuyu Kangkang. Yuyu kangkang akan membantu mereka melewati sungai, dengan syarat mereka harus mencium nya. Tentu saja itu mereka lakukan, dan mereka akhirnya dibantu untuk menyeberangi sungai. Klenting kuning sampai, akan tetapi dia tidak bersedia untuk mencium Yuyu Kangkang dengan berani ia menyambuk ke arah sungai dan air mulai surut. Hal ini membuat Yuyu Kangkang takut, dan terpaksa membantu klenting kuning melewati sungai. Yuyu Kangkang sebenarnya, adalah utusan dari Ande Ande Lumut.
Ketiga kakak dari klenting kuning, menunjukkan satu persatu dari wajah mereka akan tetapi tidak berkenan di hati Pangeran. Setibanya klenting kuning di rumah Mbok Randa, ia langsung yakin bahwa itu adalah Dewi Sekartaji dimana tidak lain istrinya yang sedang ia cari. Dan pada akhirnya klenting kuning menjelaskan, mengenai tujuannya mendatangi sayembara tersebut karena ingin bertemu dengan suaminya. Ande Ande Lumut segera melepaskan penyamaran, begitu juga dengan klenting kuning. Semua terkejut melihatnya mereka berdua, karena sebenarnya mereka adalah Panji Asmarabangun dengan Dewi Sekartaji. Dewi Sekartaji sangat senang karena bertemu kembali dengan suaminya, dan akhirnya mereka berdua mengajak Mbok Randa untuk ikut tinggal di istana sebagai ucapan terima kasih.
TOKOH UTAMA DALAM CERITA ANDE ANDE LUMUT
Panji Asmarabangun (Ande Ande Lumut)
Panji Asmarabangun adalah pewaris dari kerajaan Jenggala, ia menikah dengan Dewi Sekartaji demi menyatukan dua kerajaan. Ia memiliki wajah yang tampan, dan memikat hati banyak wanita. Ia kehilangan istrinya karena terjadi serangan dari musuh, yang membuat istrinya melarikan diri dan bersembunyi di desa yang terpencil. Dirinya terpaksa pergi ke desa lain, untuk melakukan sayembara agar ia menemukan istrinya. Berbagai cobaan ia hadapi, karena ia bertekad untuk menemukan istrinya.
Dewi Sekartaji (Klenting Kuning)
Dewi Sekartaji merupakan pewaris dari kerajaan Kediri, yang menikah dengan Panji Asmarabangun. Ia merupakan seorang wanita yang baik hati, dan berparas sangat cantik. Dirinya menyamar sebagai klenting kuning, karena ia melarikan diri dari kerajaan karena ketakutan akan serangan dari para musuh. Pada saat penyamarannya, ia tinggal bersama ibu angkatnya dan tiga saudara angkatnya. Menjalani hidup yang sulit, ia melakukan segala hal untuk bisa bertemu kembali dengan suami nya.
Klenting Biru, Klenting Hijau, Klenting Merah
Ketiga ini merupakan kakak angkat dari klenting kuning, mereka memperlakukan klenting kuning dengan sangat tidak baik. Mereka selalu memerintahkan klenting kuning, untuk mengerjakan seluruh pekerjaan rumah. Hingga pada saat Ande Ande Lumut mengadakan sayembara, mereka juga melarang klenting kuning untuk ikut. Akan tetapi usaha mereka gagal, dan diantara mereka juga tidak ada yang dipilih olehnya.
Yuyu Kangkang
Yuyu kangkang merupakan sosok kepiting raksasa, yang tidak lain adalah utusan dari Ande Ande Lumut. Ia bertugas untuk membantu keluarga klenting kuning, untuk melewati sungai. Akan tetapi ia mau membantu mereka, apabila mereka bersedia untuk menciumnya. Ketiga kakak klenting kuning bersedia untuk menciumnya, tapi tidak pada klenting kuning karena ia hanya setia kepada Panji Asmarabangun yang tidak lain adalah suaminya.
PESAN MORAL YANG DAPAT DIPAHAMI
Dari kisah ini ada beberapa pesan moral, yang dapat dipelajari dalam kehidupan sehari hari. Pada kisah terdapat sifat setia, yang dimiliki kedua pasangan yang bersedia menjalani keadaan sesulit apapun untuk bisa bersama kembali. Bukan hanya itu, kita juga bisa mempelajari jangan pernah menanamkan sifat tamak dalam diri. Terlebih mengandalkan segala cara, untuk mendapatkan apa yang kita mau. Seperti contoh yang dilakukan ketiga kakak dari klenting kuning, mereka bersedia mencium kepiting raksasa hanya untuk mendapatkan cinta dari Ande Ande Lumut. Sebagai pelajaran yang paling bermakna, selalu berbuat kebaikan maka akan kebaikan juga yang datang dalam diri kita.
Baca Juga : Rabbids Invasion Petualangan Makhluk Aneh di Dunia Manusia